TEKNIK PEMILIHAN MEDIA
Dilihat dari pengadaan media pembelajaran, dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu media by utilization
yaitu media yang sudah tersedia di sekolah atau media yang sudah ada
di pasaran. Biasanya harganya lebih murah dan guru mudah mendapatkannya
dan mudah memakainya karena media ini siap dipakai. Kelebihan dari media
ini adalah hemat dalam waktu, tenaga, dan biaya untuk pengadaannya.
Jenis media yang ke adalah media by design, jenis
media ini menuntut guru untuk merancang sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan pembelajaran tertentu. Kekurangan dari media ini adalah memrlukan
waktu yang lama dalam membuatnya karena diperlukan pengujian kesahihan
dan keandalannya melalui serangkaian kegiatan validasi protetipnya
A. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
a. Alasan Teoritis Pemilihan Media
Media merupakan salah satu komponen utama dalam pembelajaran selain
tujuan, materi, metode dan evaluasi. Proses pemilihan media menjadi
penting karena kedudukan media yang strategis untuk keberhasilan
pembelajaran.Alasan pemilihan media dalam pembelajaran pembelajaran,
karena didasari atas konsep pembelajaran sebagai sebuah system yang di
dalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiriri atas sejumlah komponen
yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Analisis rendahnya hasil
belajar dapat ditinjau seluruh ketetapan seluruh komponen diantaranya,
tujuan yang ditetapkan tidak sesuai dengan materi yang diterima siswa
dengan tingkat kemampuan siswa yang berbeda, materi kurang sesuai dengan
tujuan, terlalu sulit, terlalu suliut sehingga tidak dikuasai oleh
siswa. Selanjurnya menyusun strategi. Strategi bias jadi tidak tepat
membuat siswa tidak aktif, mejenuhkan, membosankan, tidak merangsang
siswa untuk aktif sehingga berpengaruh terhadap hasil belajaranya. jika
media sudah tepat perlu dikaji evaluasi yang digunakan apakah sudah
tepat baik bentuknya, jenisnya, instrumennya dan prosedur
evaluasinya.mekanisme tersebut menjelasakan bahwa setiap komponen dalam
pembelajaran saling berkaitan, saling berinteraksi, saling berhubungan
dan saling ketergantungan. Kedudukan media dalam pembelajaran tidak
dapat dipsahkaan dari keseluruhan system pembelajaran, dengan demikian
media menjadi penting artinya.
Sistem pembelajaran Gerlach dan Elly
Prosedur pengembangan pembelajaran menurut Gerlach dan Elly dengan
mengunakan pendekatan system dapat dijelaskan bahwa perumusan tujuan
istruksional merupakan langkah pertama dalam merencanakan pembelajaran
sebagai rumusan tingkah laku yang harus dimiliki oleh siswa setelah
mengikuti pembelajaran.
Langkah kedua, merinci materi pembelajaran yang diharapkan dapat menunjang pencapaian tujuan yang telah ditentukan
b.Alasan Praktis Pemilihan Media
a. Demonstrasion
Media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan sebuah
konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoprasikan danlain-lain. Media
dapat berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran. Misalnya seorang dosen
menjelaskan dengan OHP, LCD, saat dosen menjelaskan maka secara
langsung dosen juga menjelaskan cara bekerja alat tersebut.
b. Familiarity
Karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut, merasa sudah
menguasai media tersebut jika menggunakan media lain maka membutuhkan
banyak waktu. Media yang baik adalah media yang bersifak kontekstual
sesuai dengan realitas kebutuhan belajar yang dihadapi siswa. Misalnya
praktek mengunakan OHP akan kurang kondusif karena siswa tidak terlibat
langsung dan menyebabkan siswa bersikap pasif.
c. Clarity (rini)
Untuk menjelaskan pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang
lebi konkrit. Contoh guru IPA dengan mata pelajaran makhluk hidup, guru
harus memperlihatkan bentuk pari-paru ataupun ingsang agar siswa tidak
membayangkan bentuk alat pernafasan itu bagaimana.
d. Active Learning
Siswa harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran. Media merupakan alt untuk memberi perangsang bagi peserta didik.
Dalam Pemilihan Media
Tugas pengguna adalah memilih media yang tepat bagi kebutuhan
pembelajaran sesuai dengan karakteristrik siswa dan karakteristik materi
pembelajaran. Arif Sadirman mengemukakan beberapa pertimbangan yang
dapat dijadikan rujukan.
Media :
- Apakah media yang dipilih itu relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Kesesuaian antara media dan tujuan. Di dalam media dinyatakan secara
eksplisit tujuan tersebut, selain itu isi media menggambarkan bagaimana
proses terjadnya hujan.
- Apakah disertai dengan buku manual (manual book) atau sumber informasi tentang media tersebut?
Media harus disertai dengan informasi petunjuk pengguna media, seperti perawatan alat media.
- Apakah perlu dibentuk tim ahli dan pengguna media untuk merieviu media tersebut?
Apakah perlu di bentuk tim ahli dan pengguna media unuk mereviu media
tersebut. Jika membeli banyak media membutuhkan biaya besar untuk
menghindari ketidak cocokan media.
- Apakah terdapat media di pasaran yang telah di validasi atau di uji coba?
Sebaik-baiknya media adalah telah dilakukan validitasi. Jika ternyata
media itu sudah dilakukan uji validitasi yang membuktikan dengan data,
atau sertifikasi uji validitas.
- Apakah media tersebut boleh di reviu terlebih dahulu sebelum membeli?
Pembentukan tim ini dilakukan jika media yang akan di beli
diperbolehkan untuk direviu. Jika ya, maka selanjutnya proses reviu
dilakukan oleh tim atau hanya boleh guru sendiri.
- Apakah terdapat format reviu yang sudah dilakukan?
Syarat uji validitas adalah menggunakan instrumen yang juga sudah valid. Instrumen dihasilkan dari serangkaian kegiatan riset.
B. Kriteria Pemilihan Media(cuci)
- Kriteria Umum Pemilihan Media
Dalam pemilihan media adalah terpenuhinya dan tercapainya tujuan pembelajaran. Fakor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian media.
- Tujuan
- Karakter siswa
- Modalitas belajar (audio, visual, kinestetik)
- Lingkungan
- Ketersediaan fasilitas pendukung
Diperukan pendektan yang ditempuh , yaitu mengkaji media yang
dipengaruhi beberapa kriteria (kriteria pemilhan media) , diantaranya
ialah :
- Kesesuaian dengan tujuan
- Kesesuaian dengan materi
- Kesesuaian dengan fasilitas
- Kesesuaian dengan karakter siswa
- Kesesuaian dengan gaya belajar
- Kesesuaian dengan teori
- Kesesuaian dengan tujuan
Pemilihan media yang cocok dan sesuai dengan standar kompetensi,
tujuan dianalisis dengan aspek afektif, psikomotor, dan kognitif
- Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Yaitu sejauh mana kedalaman pemahaman siswa, dan langkah seperti apa yang harus dicapai.
- Kesesuaian dengan fasilitas dan pendukung, kondisi lingkungan dan waktu:
Media harus sesuai dengan ketersediaan fasilitas pendukung,kondisi lingkungan dan waktu untuk mencapai tujuan.
- Kesesuaian dengan karakteristik siswa :
Media harus familiar dengan karakter siswa atau guru.Mengkaji
sifat-sifat dan ciri media yang digunakan sesuai dengan kerakter siswa.
Jadi guru tidak akan menggunakan media video atau film walaupun media
tersebut dipandang baik apabla akan diajarkan pada siswa yang memiliki
gangguan penglihatan, ini dilakukan untuk menghindari respon negatif
siswa dan kesenjangan pemahaman peserta didik.
- Kesesuaian dengan gaya belajar siswa :
Didasarkan atas kondisi psikologis siswa, sesuai tipe karakter siswa (visual, kinestetik, audio video)
- Kesesuaian dengan teori :
Pemilihan media harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori media
yang dipilih, bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang
disukai atau palig bagus, namun didasarkan pada teori yang diangkat dari
penelitian dan riset, media harus merupakan bagian integral dari
keseluruhan proses pembelajaran, yang fungsinya untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pembelajaran.
- Kriteria khusus pemilihan media, menrut Ericson (1993)
Dalam bentuk check list. Kriteria khusus lainnya ialah merumuskan
dalam kata ACTION (Akronim, Acces, Cost, technology, interactivity,
organization, dan novelty)
- Acces: Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam pemilihan media. Murid harus memperoleh akses. Dalam hal ini media harus merupakan bagian dalam interaksi dan aktivitas siswa, jadi bukan hanya guru yang menggunakan media tersebut.
C. Kriteria Ksusus Pemilihan media(NONI)
- Access
- Cost : media yang efektif tidak selalu mahal. Jika guru kreatif dan menguasai betul materi pelajaran maka akan manfaatnya objek-objek untuk dijadikan sebagai media dengan biaya yang murah namun efektif.
- Technologi
- Interactivity : media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interactivitas.
- Organization : dukungan dari organisasi
- Novelty : kebaruan media diantara media yang relative baru adalah media yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi khususnya penggunaan internet.
D. Prosedur pemilihan Media Pembelajaran
- a. Format Pemilihan Media
Arif Sadiman (1996:87) mngemukaan 3 format media
- Format Flowchat : menggunakan system pengguguran atau eliminasi dalam pengambilan keputusan pemilihan.
- Format Matrik menangguhkan proses keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
- Format Checklist sama dengan format matrik menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
- b. Format Flowchat
Cabacerros dalam Arif Sadiman (1996:87) memberikan contoh model
flowchat. Misalnya pada bagan tersebut ada permintaan pengadaan media
bentuk film atau pihak sekolah menginginkan untuk mengadakan media film.
Langkah pertama adalah mempertanyakan ada atau tidak media tersebut,
jika sekolah sudah ada media tersebut, maka ada pertanyaan lain untuk
membeli media lain.
- c. Format Matrik
Berbentuk kolom yang mengkaitkan dan mencocokkan satu variable media
dengan variable lainnya. Misalnya, jenis media yang akan dipilih dilihat
kondisinya denganvariabel lain seperti sifatnya, kelebihannya,
fungsinya, penggunaannya, dll.
E. Checklist(ella)
Prosedur pemilihan model assure menurut Heinich, Molenda, dan Russel.
Yang pertama menggunakan matrik, checklist, dan flowchart. Dan yang
kedua dengan menggunakan ASSUR (Analisis Leaner Characteristics, State
Objective, Slec Modify or Desigh materials, Utilize materials, Require
Leaner Response and Evaluate).
Prosedur penilaian:
- A (Analisis Leaner Characteristics)
Yaitu analisis terhadap karakteristik siswa,
- Khusus
Yaitu pengetahuan, skill, sikap.
- Umum
Yaitu usia, pengalaman, latar belakang keluarga, social budaya, dan ekonomi.
Keterampilan berpikir:
- Keterampilan berpikir dasar
- Menurut Presseisen (Costa, 1985)
Proses berpikir dasar adalah gambaran dari proses berpikir rasional
dimana proses berpikir rasional merupakan sekumpulan proses mental dari
yang sederhana ke yang kompleks.
- Menurut Novak (1979)
Proses mental yang merupakan berpikir rasional ysitu menghafal,
membayangkan, mengelompokkan, menggeneralisasikan, membandingkan,
mengevaluasi, menganalisis, mensintesis, mendeduksi, menyimpulkan.
- Keterampilan berpikir kompleks
Yaitu perpaduan dari keterampilan berpikir rasional dengan proses
berpikir kompleks meliputi pemecahan masalah, pembuatan keputusan,
berfikir kritis, berpikir kreatif.
- S(State Objective)
Yaitu menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan tercapai.
Tujuan:
- Standar kompetensi peserta didik
- Kompetensi dasar
- Indicator pencapaian(kompetensi)
Kompetensi (Jones, 1976:48)
- Kognitif : pengetahuan, pemahaman
- Afektif : nilai, sikap, minat
- Penampilan : fisik, psikomotor
- Produk/konsekuensi : keterampilan melakukan perubahan
- Eksploratif/ekspresif : pemberian pengalaman yang mempunyai nilai kegunaan di masa depan
3. S(Slec Modify or Desigh materials)
Yaitu memilih media, memodifikasi, sesuai kebutuhan berdasarkan
langkah ke dua yaitu penentuan tujuan menggunakan format checklist,
matrik, flowhart.
4. U(Utilize materials)
Yaitu menggunakan media dalam pembelajaran sesuai dengan siswa. Hal yang perlu diperhatikan:
- Menyiapkan waktu cukup untuk persiapan dan pemasangan media
- Guru tidak boleh terlalu mengandalkan media
- Cermat waktu
- Sesi tanyajawab.
F. Require learner respose
Sebagai guru perlu mengamati respon siswa terhadap penggunaan media
tersebut. Respon ini berupa respon positive maupun negative. Untuk
melihat respon ini guru dapat langsung menanyakan kepada siswa atau
membuat angket sederhana khusus mengungkap respon ketertarikan siswa dan
keterbacaan media (media literacy). Missal seorang guru bahasa inggris
di SD menggunakan media flash card untuk melatih kosa kata dengan cara
permainan
Evaluate
Model assure yaitu melakukan evaluasi. Dengan membuat suatu keputusa
tentang nilai suatu objek. Keputusan evaluasi didasarkan pada
pengamatan, pengukuran, pada akhirnya menghasilkan suatu keputusan
tentang nilai suatu objek yang dinilai.
Esensi evaluasi bertujuan untuk :
- Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa
- Mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa
- Mendiagnosis kesulitan belajar
- Mengetahui hasil pembelajaran
- Mengetahui pencapaian kurikulum
- Mendorong guru untuk belajar lebih baik
Prosedur pemilihan model Anderson
Penjelasan :
- Langkah awal adalah menentukan karakteristik pesan yang akan disampaikan
- Mengkaji bagaimana metode yang tepat sesuai karakteristik pembelajaran
- Pesan pembelajaran perlu dianalisis lebih operasional terutama kaitannya dengan karakteristik tujuan menganalisis kompetensi diantaranya :
- Kompetensi kognitif meliputi tingkatan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian
- Kompetensi afektif meliputi pemberian respons, penilaian, apresiasi, dan internalitas
- Kompetensi psikomotorik meliputi keterampilan gerak awal, semi rutin, dan rutin
- Menentukan media yang cocok dan sesuai dengan karakteristik siswa dari jumlah siswa, fasilitas, biaya yang tersedia
- Evaluasi dilakukan untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan media yang telah menjadi pilihan
- Melakukan peencanaan untuk pengembangan dan produksi media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar