Kamis, 29 November 2012

Refleksi minggu ke 10

proses pembelajran dilakukan secra kelompok. materi yang dibahas yaitu mengkaji power poin yang kami buat. mendowload materi IPA dan IPS kemudian materi tersebut digunakan untuk membantu dalam memperbaiki tugas yang kami buat, dalam proses kegiatan ini diyakinkan akan menghasilkan tugas yang baik.
kerjasama yang baik akan menghasilkan tugas yang baik dan menumbuhkan kerjasama serta saling menghargai diantara kami.

untuk hal-hal yang tidak bisa dimengerti dapat di bahas secara bersama.

Laporan Kegiatan pembelajaran online pertemuan ke 8


Nama anggota :
1. Cuci Hastuti        (11005008)
2. Rizki Kurnia        (11005019)
3. Aan Lismawati    (11005027)
4. Octriafi Ella M    (11005035)
5. Afi Nur Afiani     (11005036)
6. Stephanie Sopian (11005045)
7. Tessa Desty C    (11005046)
8. Ariningtyas S P   (11005047) : GURU
9. Lina Maskuro     (11005051)
10. Yani Prasetya   (11005056)
11. Linda Febriati   (11005058)

A. Bagaimana guru menginformasikan kuliah online tersebut :
     seminggu sebelum proses pembelajaran guru mengumumkan dikelas bahwa akan ada kuliah secara online. kemudian peserta didik harus mengikuti perintah dari guru, yaitu dengan membukan BLOG yang menjadi media pembelajaran secara online. alamat yang dituju yaitu ariningtyassekar.blogspot.com
yang akan dilaksanakan pada pukul 13.00 sampai 14.40 pada tanggal 29 November 2012

B. Skenario pembelajaran
    1. siswa membuka blog yang dimiliki guru
    2. siswa membaca materi yang sudah di potsting oleh guru selama 35 menit
    3. siswa bertanya kepada guru bila belum paham, murid lain boleh menjawab pertanyaan temannya
    4. guru menjawab pertanyan siswa agar terjadi interaksi dan diskusi
    5. guru memberikan soal untuk dikerjakan
    6. siswa menjawab pertanyaan selama 30 menit yang nanti dipostkan ke post komentar
    7. kemudian guru menilai hasil jawaban siswa

C. Evaluasi pembelajaran online
dilihat dari proses pembelajaran online siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran online. yang dilihat dari setiap pertanyaan yang dipostkan oleh peserta didik. dapat dilihat dari interaksi yang baik contonya satu sama lain mampu menjawab pertanyaan teman lainnya. 
kemudian siswa mampu menjawab pertanyaan yang guru berikan hampir sempurna. 
yang pasti siswa-siswa sudah mampu berinteraksi dengan aktif dan baik. ada umpan balik dari masing-masing. 


Minggu, 25 November 2012

Refleksi Minggu ke 9

dalam pertemuan ini mahasiswa kelompokkan lagi untuk membuat materi ayng menggunakan power point, dalam materi tersebut melibatkan video, gambar da sound. kekompakan serta kerjasama terbangun kembali untuk proses pembuatan ini. tidak akan berjalan dengan baik jika tidaka ada kerjasama dan tolong menlong ada teman-teman. berproses lebih baik akan menjadikan kita lebih percaya diri dengan apa yang telah di buat.

Refleksi Minggu ke 8

guru memberi materi dan mahasiswa membentuk kelompok, di dalam kelompok tersebut salah satu menjadi guru dan yang lain menjadi muridnya ini akan menjadi pengalaman baru pemberian materi dilakukan secara online dan guru tersebut harus bisa menciptakan pembelajaran secra aktif, terjadi interaksi anatara siswa yag lainnya maupun denagn gurunya.

hal ini akan menjadi pengetahuan baru bagi mahasiswa tersebut.....

Refleksi minggu ke 7

kuliah secara online membantu saya lebih cakap lagi untuk memanfaat kan teknologi, kuliah secara online memiliki kekurangan dan kelebihan salah satu nya yaitu kekurangan materi tidak bisa di jelaskan secara lanagsug, sedangkan kelebihannya dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Refleksi minggu ke 6

proses pembelajran harus dilakukan secara baik dan kompak.
penguasaan materi juga harus di perhatikan pembagian waktu juga sanagt di tentukan...

belajar lebih giat lagi serta kekompakan harus di lakukan dengan lebih baik lagi....

Rabu, 17 Oktober 2012

Refleksi minggu ke 5

yang saya peroleh yaitu bagaimana membuat storyboard, membuat rancangan suatu media yang akan kita buat. ini membantu kita untuk menjalankan proses pembuatan media. bantuan teman-teman kekompakan teman-teman mampu membantu kelompok kami bisa membuat media ini. presentasi juga mampu membantu proses kami dalam proses pembutan media.

mengatur waktu dalam proses pembuatan media. kelompok kami mencoba untuk mengatur dan menyeuaikan waktu dengan proses berjalannya media.


butuh proses belajar untuk mencapai hasil yang maksimal kemudian belajar dan bekerjasama dengan teman-teman di perkuat untuk proses pembuatan dan pemahaman materi.

Selasa, 09 Oktober 2012

Refleksi minggu ke 4

Belajar meringkas dan kerjasama, menjadi seorang pemimpin tidak hanya mengatur tetapi juga memberikan arahan. Saya belajar dari teman yang menjadi seorang ketua dalam kelompok. Selama perkulihan kemarin saya merasa bahwa waktu itu sangat penting. Dalam meringkas dan menyeimbangkan waktu di butuhkan kerjasama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan baik oleh ketua kelas dan anggotanya.

Materi yang kami kemarin diberiakan kurang maksimal dalam penyampaiannya karena materi tersebut di bagi-bagi utuk di ringkas. Hal tersebut kurang sampainya materi yang ada. Setiap anggota hanya di sibukkan dengan meringkas. Di sini kurang ada pemahaman dalam materi. PRoses belajar tidak bisa dilakukan secara sekejap saja, membutuhkan waktu untk belajar.

Banyak yang harus di lakukan karena saya belum mengerti materi apa yang kemarin di bicarakan. Memang sub bahasan yang kita bahas mencangkup tentang teknik pemilihan media. Belajar, membaca dan menanalisi yang di perlukan dalam pemahaman materi.

Kamis, 04 Oktober 2012

Laporan Proposal

Laporan Proposal

Laporan Proposal Media Pembelajaran ICT di SD N 2 Tamanan
A. Judul Topik :
Proses Pembelajaran alam untuk pengembangan ilmu dalam mata pelajaran IPA  di kelas 3 SD

B. Lokasi Observasi :
SD N Tamanan 2 Kalasan

C. Hasil  Diskusi :
  1. Latar belakang media pembelajaran
Perkembangan teknologi saat ini sangat maju, persaingan diberbagai bidang pun tidak dapat dipungkiri, termasuk dalam bidang pendidikan . semua sekolah seolah berlomba memajukan sekolah. Salah satunya ialah mengikuti perkembangan zaman. Mengikuti kemajuan IPTEK yang ada. Namun sulit bagi sekolah yang kondisinya kurang mendukung untuk menyediakan alat-alat IPTEK untuk belajar mengajar , tetapi bukan berarti sekolah akan terus “ketinggalan zaman” dan tepuruk dengan keadaan yang ada. Memang media berbasis ICT dengan IPTEK merupakan media yang modern yang dianggap paling bagus dalam penerapan sebagai media belajar, namun pa bagusnya dan apa gunanya jika SDM, sarana dan prasaranya tidak mendukung media tersebut.
SD N Tamanan 2 yang terletak di Sleman, berada di tengah-tengah desa. Kaya akan alam ini memotivasi untuk pembuatan lab alam yang dibuat oleh sekolah, missal membuat / menanam tumbuhan, obat-obatan, palawija, terdapat macam batu-batuan, dll. Hal ini dapat dibuat serta dimanfaatkan oleh seorang untuk bahan engajar, media ini sangat baik. Misal, apa saja makhluk hidup itu maka dapat dilihatkan secara langsung kepada siswa (missal : biji-bijian).
Memanfaatkan alam itu juga diperlukan agar peserta didik mampu mengidentifikasi secara langsung, mudahnya pembuatan lab kecil alam ini sehingga guru tidak menguras tenaga. Disini anak juga dapat menanam atau mengajaknya untuk merawat. Lab ini bisa dijadikan taman hias yang bermanfaat bagi guru.

2. Alasan menggunakan media pembelajar
  1. SD negeri  Tamanan 2 yang terletak jauh dari kota jauh dari kota dengan alam yang luas SD negeri Tamanan mampu memanfaatkan alam sekitar
  2. Siswa dapat mengidentifikasi segala macam benda hidup dan benda mati yang berada di sekitar SD,.
  3. Media ini sangat cocok digunakan SD negeri tamanan dalam pembelajaran IPA.
  4. Media ini selain mudah didapat di alam sekitar, juga harganya relatif terjangkau.
  5. media ini berfungsi jga sebagai pelengkap saranan dan presarana sekolah yang masih mnim.
  6. Diharapkan dengan menggunakan media ini siswa dapat menambah pengetahuan dan ilmu baru, serta menumbuhkan sikap cinta alam.
  7. Dapat merangsang keaktifan anak.
3. Analisis ( berdasarkan kriteria pemilihan media )
Berdasarkan kondisi dan letak SD ,media pembelajaran berbasis ICT mungkin kurang cocok untuk diterapkan, mengingat sarana prasarana yang tidak dapat mendukung media tersebut. Maka dari itu media pembelajaran dengan alam lebih sesuai diterapkan di SD tersebut. Seorang guru harus memperhatikan materi. Isi. Dan tujuan dalam proses pembelajaran. Media ini harus tepat guna bagi siswa dan dapat membantu proses megajar guru.  Media ini mencangkup beberapa proses pembelajaran dengan demontrasion, clarity,  dan active learning. Pemilihan media ini dapat menambah kebutuhan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran.  Pemilihan media dipengaruhi beberapa kriteria umum seperti : kesesuaian dengan tujuan , kesesusaian dengan materi, kesesusaian dengan fasilitas, kesesuaian dengan karakteristrik siswa, kesesuaian dengan gaya belajar, dan kesesuaian dengan belajar. Media ini di harapkan akan membantu proses pembelajaran dan akan mencapai tujuan. Media yang digunakan sangat membantu menambah perkembangan afektif, kognitif dan psikomorik. Hal ini di karenakan siswa dapat mengidentifikasi semua macam-macam benda dalam lab tersebut.  Saat proses pembelajaran guru mengajak siswa ke tempat lab, kemudian guru menjelaskan sedikit tentang mata pelajaran yang akan di berikan. Kemudian guru menyuruh untuk mengidentifikasi benda tersebut. Jika siswa sudah mengidentifikasi dengan tepat, guru memberikan soal yaitu dengan mengacak-acak benda-benda tersebut. Siswa kemudian mengelompokkan jenis yang sesuai dengan kelompoknya. Media ini juga dapat di buat sendiri, terjangkau dan memiliki nilai-nilai pendidikan. Selain itu juga megajak siswa untuk bersahabat dengan alam, menghargai alam sekitar yang ada di lingkungan sekolah.

4. Prosedur pemilihan media pembelajaran (pilih Assure atau Anderson)
Media pembelajaran ini termasuk dalam ASSURE. Hal ini di karenakan ASSURE  mengandung makna :
  • Analisis Learner  Characteristrik
Cara berfikir rasional terdiri dari : menghafal, membanyangkan, mengelompokkan, menggeneralisasikan, membandingkan, mengevaluasi, menganalisis, mensintesis, mengdekdutif, dan menyimpulkan. Proses berpikir komplek yang meliputi pemecahan masalah, pembuatan keputusan, berpikir kreatif dan berfikir kritis.
  • State Objectives
Menentukan tujuan pembelajaran, kurikulum berbasis kompetensi maka tujuan tersebut berupa : standar kompentesi peserta didik, kompetensi dasar, indicator pencapaian. Tujuan tersebut dapaat dilihat dari beberapa kompetensi yaitu : kompetensi kognitif, kompetensi afektif, kompetensi penampilan, kompetensi prodak, dan kompetensi eksploratif.
  • Select, Modify or Design materials
Memilih media, memodifikasi media yang sudah ada atau merancang sesuai kebutuhan. Jenis media yang di pilih yaitu benda dan computer.
  • Utiliteze Materialas
Siswa langsung terjun ke lab untuk mempersiapan kan langsung proses praktek. Disana akan tercipta siswa yang mandiri dan kreatif. Dan proses belajar mengajar lebih kondusif, karena siswa lebih focus dengan media pembelajaran tersebut. Selanjutnya guru memberikan Tanya jawab terhadap materi yang telah disampaikan, apakah sudah dimengerti oleh siswa.
  • Requere Learner Respose
Setelah media itu diterapkan kepada peserta didik, apakah media tersebut dapat dipahami, dimengerti dan memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Dan bagaimana respon peserta didik saat menggunakan media alam tersebut, dapat kita lihat dari ekspresi dari mereka.
  • Evaluate
pada tahap evaluasi membantu guru mengetahui seberapa berhasilnya media pembelajaran yang elah disampaikan apakah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. evaluasi juga digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa, mengukkur perkembangan siswa, mengetahui kesulitan siswa, mengetahui hasil pembelajaran, mengetahui pencapaian kurikulum, mendorong guru untuk  mengajar lebih baik.

Rangkuman Kuliah

TEKNIK PEMILIHAN MEDIA

Dilihat dari pengadaan media pembelajaran, dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu media by utilization yaitu media yang sudah tersedia  di sekolah atau media yang sudah ada di pasaran. Biasanya harganya lebih murah dan guru mudah mendapatkannya dan mudah memakainya karena media ini siap dipakai. Kelebihan dari media ini adalah hemat dalam waktu, tenaga, dan biaya untuk pengadaannya. Jenis media yang ke adalah media by design, jenis media ini menuntut guru untuk merancang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran tertentu. Kekurangan dari media ini adalah memrlukan waktu yang lama dalam membuatnya karena diperlukan pengujian kesahihan dan keandalannya melalui serangkaian kegiatan validasi protetipnya
A. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
a. Alasan Teoritis Pemilihan Media
Media merupakan salah satu komponen utama dalam pembelajaran selain tujuan, materi, metode dan evaluasi. Proses pemilihan media menjadi penting karena kedudukan media yang strategis untuk keberhasilan pembelajaran.Alasan pemilihan media dalam pembelajaran pembelajaran, karena didasari atas konsep pembelajaran sebagai sebuah system yang di dalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiriri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Analisis rendahnya hasil belajar dapat ditinjau seluruh ketetapan seluruh komponen diantaranya, tujuan yang ditetapkan tidak sesuai dengan materi yang diterima siswa dengan tingkat kemampuan siswa yang berbeda, materi kurang sesuai dengan tujuan, terlalu sulit, terlalu suliut sehingga tidak dikuasai oleh siswa. Selanjurnya menyusun strategi. Strategi bias jadi tidak tepat membuat siswa tidak aktif, mejenuhkan, membosankan, tidak merangsang siswa untuk aktif sehingga berpengaruh terhadap hasil belajaranya. jika media sudah tepat perlu dikaji evaluasi yang digunakan apakah sudah tepat baik bentuknya, jenisnya, instrumennya dan prosedur evaluasinya.mekanisme tersebut menjelasakan bahwa setiap komponen dalam pembelajaran saling berkaitan, saling berinteraksi, saling berhubungan dan saling ketergantungan. Kedudukan media dalam pembelajaran tidak dapat dipsahkaan dari keseluruhan system pembelajaran, dengan demikian media menjadi penting artinya.
Sistem pembelajaran Gerlach dan Elly
Prosedur pengembangan pembelajaran  menurut Gerlach dan Elly dengan mengunakan pendekatan system dapat dijelaskan bahwa perumusan tujuan istruksional merupakan langkah pertama dalam merencanakan pembelajaran  sebagai rumusan tingkah laku yang harus dimiliki oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran.
Langkah kedua, merinci materi pembelajaran yang diharapkan dapat menunjang pencapaian tujuan yang telah ditentukan
b.Alasan Praktis Pemilihan Media
a. Demonstrasion
Media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoprasikan danlain-lain. Media dapat berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran. Misalnya seorang dosen menjelaskan dengan OHP, LCD, saat dosen menjelaskan maka secara langsung dosen juga menjelaskan cara bekerja alat tersebut.
b. Familiarity
Karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut, merasa sudah menguasai media tersebut jika menggunakan media lain maka membutuhkan banyak waktu. Media yang baik adalah media yang bersifak kontekstual sesuai dengan realitas kebutuhan belajar yang dihadapi siswa. Misalnya praktek mengunakan OHP akan kurang kondusif karena siswa tidak terlibat langsung dan menyebabkan siswa bersikap pasif.
c. Clarity (rini)
Untuk menjelaskan pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebi konkrit. Contoh guru IPA dengan mata pelajaran makhluk hidup, guru harus memperlihatkan bentuk pari-paru ataupun ingsang agar siswa tidak membayangkan bentuk alat pernafasan itu bagaimana.
d. Active Learning
Siswa harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran. Media merupakan alt untuk memberi perangsang bagi peserta didik.
Dalam Pemilihan Media
Tugas pengguna adalah memilih media yang tepat bagi kebutuhan pembelajaran sesuai dengan karakteristrik siswa dan karakteristik materi pembelajaran. Arif Sadirman mengemukakan beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan rujukan.
Media :
  1. Apakah media yang dipilih itu relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Kesesuaian antara media dan tujuan. Di dalam media dinyatakan secara eksplisit tujuan tersebut, selain itu isi media menggambarkan bagaimana proses terjadnya hujan.
  1. Apakah disertai dengan buku manual (manual book) atau sumber informasi tentang media tersebut?
Media harus disertai dengan informasi petunjuk pengguna media, seperti perawatan alat media.
  1. Apakah perlu dibentuk tim ahli dan pengguna media untuk merieviu media tersebut?
Apakah perlu di bentuk tim ahli dan pengguna media unuk mereviu media tersebut. Jika membeli banyak media membutuhkan biaya besar untuk menghindari ketidak cocokan media.
  1. Apakah terdapat media di pasaran yang telah di validasi atau di uji coba?
Sebaik-baiknya media adalah telah dilakukan validitasi. Jika ternyata media itu sudah dilakukan uji validitasi yang membuktikan dengan data, atau sertifikasi uji validitas.
  1. Apakah media tersebut boleh di reviu terlebih dahulu sebelum membeli?
Pembentukan tim ini dilakukan jika media yang akan di beli diperbolehkan untuk direviu. Jika ya, maka selanjutnya proses reviu dilakukan oleh tim atau hanya boleh guru sendiri.
  1. Apakah terdapat format reviu yang sudah dilakukan?
Syarat uji validitas adalah menggunakan instrumen yang juga sudah valid. Instrumen dihasilkan dari serangkaian kegiatan riset.
B. Kriteria Pemilihan Media(cuci)
  1. Kriteria Umum Pemilihan Media
Dalam pemilihan media adalah terpenuhinya dan tercapainya tujuan pembelajaran. Fakor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian media.
  • Tujuan
  • Karakter siswa
  • Modalitas belajar (audio, visual, kinestetik)
  • Lingkungan
  • Ketersediaan fasilitas pendukung
Diperukan pendektan yang ditempuh , yaitu mengkaji media yang dipengaruhi beberapa kriteria (kriteria pemilhan media) , diantaranya ialah :
  1. Kesesuaian dengan tujuan
  2. Kesesuaian dengan materi
  3. Kesesuaian dengan fasilitas
  4. Kesesuaian dengan karakter siswa
  5. Kesesuaian dengan gaya belajar
  6. Kesesuaian dengan teori
  7. Kesesuaian dengan tujuan
Pemilihan media yang cocok dan sesuai dengan standar kompetensi, tujuan dianalisis dengan aspek afektif, psikomotor, dan kognitif
  1. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Yaitu sejauh mana kedalaman pemahaman siswa, dan langkah seperti apa yang harus dicapai.
  1. Kesesuaian dengan fasilitas dan pendukung, kondisi lingkungan dan waktu:
Media harus sesuai dengan ketersediaan fasilitas pendukung,kondisi lingkungan dan waktu untuk mencapai tujuan.
  1. Kesesuaian dengan karakteristik siswa :
Media harus familiar dengan karakter siswa atau guru.Mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang digunakan sesuai dengan kerakter siswa. Jadi guru tidak akan menggunakan media video atau film walaupun media tersebut dipandang baik apabla akan diajarkan pada siswa yang memiliki gangguan penglihatan, ini dilakukan untuk menghindari respon negatif siswa dan kesenjangan pemahaman peserta didik.
  1. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa :
Didasarkan atas kondisi psikologis siswa, sesuai tipe karakter siswa (visual, kinestetik, audio video)
  1. Kesesuaian dengan teori :
Pemilihan media harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori media yang dipilih, bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang disukai atau palig bagus, namun didasarkan pada teori yang diangkat dari penelitian dan riset, media harus merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran, yang fungsinya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran.
  1. Kriteria khusus pemilihan media, menrut Ericson (1993)
Dalam bentuk check list. Kriteria khusus lainnya ialah merumuskan dalam kata ACTION (Akronim, Acces, Cost, technology, interactivity, organization, dan novelty)
  • Acces: Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam pemilihan media. Murid harus memperoleh akses. Dalam hal ini media harus merupakan bagian dalam interaksi dan aktivitas siswa, jadi bukan hanya guru yang menggunakan media tersebut.
C. Kriteria Ksusus Pemilihan media(NONI)
  1. Access
  2. Cost : media yang efektif tidak selalu mahal. Jika guru kreatif dan menguasai betul materi pelajaran maka akan manfaatnya objek-objek untuk dijadikan sebagai media dengan biaya yang murah namun efektif.
  3. Technologi
  4. Interactivity : media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interactivitas.
  5. Organization : dukungan dari organisasi
  6. Novelty : kebaruan media diantara media yang relative baru adalah media yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi khususnya penggunaan internet.
D. Prosedur pemilihan Media Pembelajaran
  1. a.      Format Pemilihan Media
Arif Sadiman (1996:87) mngemukaan 3 format media
  1. Format Flowchat : menggunakan system pengguguran atau eliminasi dalam pengambilan keputusan pemilihan.
  2. Format Matrik menangguhkan proses keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
  3. Format Checklist sama dengan format matrik menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
  4. b.      Format Flowchat
Cabacerros dalam Arif Sadiman (1996:87) memberikan contoh model flowchat. Misalnya pada bagan tersebut ada permintaan pengadaan media bentuk film atau pihak sekolah menginginkan untuk mengadakan media film. Langkah pertama adalah mempertanyakan ada atau tidak media tersebut, jika sekolah sudah ada media tersebut, maka ada pertanyaan lain untuk membeli media lain.
  1. c.       Format Matrik
Berbentuk kolom yang mengkaitkan dan mencocokkan satu variable media dengan variable lainnya. Misalnya, jenis media yang akan dipilih dilihat kondisinya denganvariabel lain seperti sifatnya, kelebihannya, fungsinya, penggunaannya, dll.
E. Checklist(ella)
Prosedur pemilihan model assure menurut Heinich, Molenda, dan Russel. Yang pertama menggunakan matrik, checklist, dan flowchart. Dan yang kedua dengan menggunakan ASSUR (Analisis Leaner Characteristics, State Objective, Slec Modify or Desigh materials, Utilize materials, Require Leaner Response and Evaluate).
Prosedur penilaian:
  1. A (Analisis Leaner Characteristics)
Yaitu analisis terhadap karakteristik siswa,
  • Khusus
Yaitu pengetahuan, skill, sikap.
  • Umum
Yaitu usia, pengalaman, latar belakang keluarga, social budaya, dan ekonomi.
Keterampilan berpikir:
  • Keterampilan berpikir dasar
  • Menurut Presseisen (Costa, 1985)
Proses berpikir dasar adalah gambaran dari proses berpikir rasional dimana proses berpikir rasional merupakan sekumpulan proses mental dari yang sederhana ke yang kompleks.
  • Menurut Novak (1979)
Proses mental yang merupakan berpikir  rasional ysitu menghafal, membayangkan, mengelompokkan, menggeneralisasikan, membandingkan, mengevaluasi, menganalisis, mensintesis, mendeduksi, menyimpulkan.
  • Keterampilan berpikir kompleks
Yaitu perpaduan dari keterampilan berpikir rasional dengan proses berpikir kompleks meliputi pemecahan masalah, pembuatan keputusan, berfikir kritis, berpikir kreatif.
  1. S(State Objective)
Yaitu menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan tercapai.
Tujuan:
  1. Standar kompetensi peserta didik
  2. Kompetensi dasar
  3. Indicator pencapaian(kompetensi)
Kompetensi (Jones, 1976:48)
  1. Kognitif                                  : pengetahuan, pemahaman
  2. Afektif                                                : nilai, sikap, minat
  3. Penampilan                              : fisik, psikomotor
  4. Produk/konsekuensi                : keterampilan melakukan perubahan
  5. Eksploratif/ekspresif               : pemberian pengalaman yang mempunyai nilai kegunaan di   masa depan
3.   S(Slec Modify or Desigh materials)
Yaitu  memilih media, memodifikasi, sesuai kebutuhan berdasarkan langkah ke dua yaitu penentuan tujuan menggunakan format checklist, matrik, flowhart.
4.   U(Utilize materials)
Yaitu menggunakan media dalam pembelajaran sesuai dengan siswa. Hal yang perlu diperhatikan:
  1. Menyiapkan waktu cukup untuk persiapan dan pemasangan media
  2. Guru tidak boleh terlalu mengandalkan media
  3. Cermat waktu
  4. Sesi tanyajawab.
F. Require learner respose
Sebagai guru perlu mengamati respon siswa terhadap penggunaan media tersebut. Respon ini berupa respon positive maupun negative. Untuk melihat respon ini guru dapat langsung menanyakan kepada siswa atau membuat angket sederhana khusus mengungkap respon ketertarikan siswa dan keterbacaan media (media literacy). Missal seorang guru bahasa inggris di SD menggunakan media flash card untuk melatih kosa kata dengan cara permainan
Evaluate
Model assure yaitu melakukan evaluasi. Dengan membuat suatu keputusa tentang nilai suatu objek. Keputusan evaluasi didasarkan pada pengamatan, pengukuran, pada akhirnya menghasilkan suatu keputusan tentang nilai suatu objek yang dinilai.
Esensi evaluasi bertujuan untuk :
  • Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa
  • Mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa
  • Mendiagnosis kesulitan belajar
  • Mengetahui hasil pembelajaran
  • Mengetahui pencapaian kurikulum
  • Mendorong guru untuk belajar lebih baik
Prosedur pemilihan model Anderson
Penjelasan :
  1. Langkah awal adalah menentukan karakteristik pesan yang akan disampaikan
  2. Mengkaji bagaimana metode yang tepat sesuai karakteristik pembelajaran
  3. Pesan pembelajaran perlu dianalisis lebih operasional terutama kaitannya dengan karakteristik tujuan menganalisis kompetensi diantaranya :
  • Kompetensi kognitif meliputi tingkatan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian
  • Kompetensi afektif meliputi pemberian respons, penilaian, apresiasi, dan internalitas
  • Kompetensi psikomotorik meliputi keterampilan gerak awal, semi rutin, dan rutin
  1. Menentukan media yang cocok dan sesuai dengan karakteristik siswa dari jumlah siswa, fasilitas, biaya yang tersedia
  2. Evaluasi dilakukan untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan media yang telah menjadi pilihan
  3. Melakukan peencanaan untuk pengembangan dan produksi media

Minggu, 30 September 2012

Refleksi Minggu ke 3

         Kerja sama serta komunikasi yang baik menjadikan hubungan yang baik. Belajar secara berkelompok itu lebih baik karena dapat bertukar pikiran. Meskipun sedikit terdapat perbedaan pendapat itu tidak menghalangi untuk belajar namun saat mengerjakan tugas. Suatu masalah dapt terpecahkan jika dilakukan secara bersama.

          Banyak hal yang kami hadapi tentang bagaimana mencerna materi yang di berikan, sedikit yang kami peroleh dalam penguasaan materi. Pembagian dalam materi sudah, kemarin kekurangan dalam laptop dan pembagian waktu. Hal tersebut merupakan kesulitan kami.

         Belajar dan  berdikusi kembali bersama-sama temen belajar. Masih banyak yang lain untuk melakukan suatu pembelajaran dengan kelompok belajar kami. Berdiskusi dan berbicang tetang materi maka akan menambah ilmu pengetahuan kita. Mengerjakan tugas harus berkerjasama dan saling bertukar ide untuk menciptakan media pembelajaran yang baik agar tercapainya tujuan suatu pendidikan.

Kamis, 27 September 2012

Diskusi minggu ke 2



Dari hasil diskusi penyampaian guru itu sama dengan ceramah, namun terdapat poin-poin tersendiri, dalam proses pembelajaran guru ada yang memberi pertanyaan kepada siswa. Siswa menjawab secara langsung dan ada pula siswa di suruh maju kedepan. Hal ini untuk melihat apakah dalam proses pembelajaran siswa memperhatian guru yang sedang mengajar.
Dari diskusi kemarin dari kedua sekolah tidak menggunakan media pembelajaran atau alat peraga. Hal tersebut dikarenakan media pembelajaran yang tedapat di kedua sekolah tersebut kurang. Media yang digunakan cukup papan tulis untuk membantu dalam proses pembelajaran, hal tersebut utarakan oleh guru itu sendiri.
Dalam proses pembelajaran peserta didik aktif karena guru dan perserta didik mampu menjalin hubungan dengan baik, mereka sangat dekat bagai guru dan anaknya sendiri. Meskipun mereka menjawab dengan apa yang mereka tahu, ini akan menciptakan peserta didik yang aktif dan percaya diri. Disaat diberi tugas pun peserta didik dengan tenangnya mereka mengerjakan tugas tersebut.
Keefektifan dari kedua sekolah dirasakan sudah efektif  karena di dalam proses pembelajaran peserta didik mampu memperhatikan guru yang sedang mengajar. Interaksi dengan gurupun terjalin dan pemahaman materi pun peserta didik dapat dilihat dengan beberapa pertanyaan yang di berikan gurunya, siswapun mampu menjawab. Keefektifan yang tercipta itu sendiri tergantung pada masing-masing guru kelas.
Kedudukan media sebagai alat komunikasi dalam pembelajaran saat ini belum sangat di perlukan karena saat ini guru yang mengajar di daerah yang terpecil belum mengerti tentang penggunaan media pembelajaran, jika di bandingan dengan daerah kota mungkin berbeda, sekolah di kota sudah mengenal media pembelajaran itu apa.
Media pembelajaran yang digunakan kedua sekolah belum terlalu banyak karena ketersediaan alat peraga disana sangat kurang. Hanya terdapat pada beberapa mata pelajaran saja misalnya IPA, MATEMATIKA, dll. Masih banyak sekali guru yang belum bisa menciptakn media pembelajaran sendiri, itu merupakan salah satu kekurangan yang ada pada proses penciptaan media pembelajaran. Guru lebih suka mengunakan media yag ada saja karena di anggap masih bisa membantu dalam proses pembelajaran.
Ciri-ciri umum media pembelajaran adalah:
• Media pembelajaran identik dengan alat peraga langsung dan tidak langsung.
• Media pembelajaran digunakan dlm proses komunikasi instruksional.
• Media pembelajaran merupakan alat yg efektif dalam instruksional.
• Media pembelajaran memiliki muatan normatif bagi kepentingan pendidikan.
• Media pembelajaran erat kaitannya dgn metode mengajar khususnya maupun komponen-komponen sistem instruksional lainnya.
• Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya se bagai alat bantu saja.
• Dikatakan media jika ia merupakan bagian integral dari seluruh kegiatan belajar & ada pembagian tanggung jawab antara guru & sumber lain.
• Dengan demikian perbedaan antara media dan alat peraga terletak pada fungsinya bukan pada substansinya 
manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (dalam Depdiknas, 2003) mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu:
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Fungsi media pembelajaran antara lain:
1. Menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar.
2. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Mendorong motivasi belajar.
4. Menambah variasi dalam penyajian materi.
5. Menambah pengertian nyata tentang suatu pengetahuan.
6. Memungkinkan siswa memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.
7. Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-pesan (informasinya sangat membekas dan tidak mudah lupa) (Rohani, 1997: 9).

manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (dalam Depdiknas, 2003) mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu:
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Fungsi media pembelajaran antara lain:
1. Menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar.
2. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Mendorong motivasi belajar.
4. Menambah variasi dalam penyajian materi.
5. Menambah pengertian nyata tentang suatu pengetahuan.
6. Memungkinkan siswa memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya. 
7. Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-pesan (informasinya sangat membekas dan tidak mudah lupa) (Rohani, 1997: 9).

Dari kedua sekolah, media yang di gunakan saat kami observasi yaitu hanya papan tulis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan papan tulis yaitu kurang menarik, kurang inovatif dan kurang kreatif. Maka akan menciptakan proses pembelajaran yang monoton. Tak ada kreasi dari media tersebut. Kelebihan media tersebut yaitu sebagai alat untuk menulis sebuah pembahasan materi dengan gamblang di hadapan murid, dan papan tulis itu tidak bisa di gantikan. Hal tersebut dapat  di buktikan di setiap instansi pendidikan, karena  papan tulis untuk melakukan proses pembelajaran.

Refleksi Minggu ke 2


Yang saya peroleh yaitu kita dapat bertukar pikiran karena kami saling berdiskusi tentang observasi yang kami lakukan minggu 1 saling bertukar pendapat dan ilmu pengetahuan, hal tersebut akan menambah wawasan saya tentang media pembelajaran yang terdapat pada SD yang di observasi  kemarin.
Dalam proses pembelajaran kemarin masih di bingungkan yaitu bagaimana untuk menciptakan media pembelajaran yan kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Dengan berlatih dengan sungguh-sungguh, melakukan usaha dan mencoba dengan saya akan lebih memiliki kompetensi dalam pembuatan media pembelajaran. Melakukan diskusi dengan teman-teman juga akan membantu kita dalam pembuatan media pmbelajaran.
Semangat dan selalu optimis maka akan menumbuhkan kemauan yang tinggi untuk proses pembuatan media pembelajaran.


Minggu, 16 September 2012

Refleksi Minggu ke 1

1. Apa yang yang di perolah hari ini?
:: yang saya peroleh dalam dalam perkuliahan hari ini saya belajar hal baru tentang media pembelajaran yang menggunakan teknologi ICT. Hal ini sangat membantu seorang guru tau calon guru untuk melakukan pembelajaran menggunakan media ini. Dengan mengenalnya media ini saya akan mendapatkan pengetahuan baru tentang media pembelajaran berbasis ICT.

2. Apa yang belum di pahami?
:: yang belum saya pahami tentang bagaimana membuat media pembelajaran tersebut, kemudian apa bedanya tugas personal (media simulasi) dan tugas personal ( media pembelajaran)

3. Apa yang dilakukan untuk memahami?
:: belajar lebih giat serta mempraktekan langsung bagaimana membuat media dan bertanya kepada Bpk/Ibu dosen. mendalami materi yang di berikan.

Kekhawatiran : saya khawatir, saya maupun teman-teman tidak bisa megikuti mata kuliah ini. :)
Harapan : Dengan mata kuliah ini saya mampu membuat media pembelajaran yang menarik dan bermanfaat bagi semuanya.

Kamis, 12 Januari 2012

CARA MEMPERCEPAT KONEKSI INTERNET


Cara Mempercepat Koneksi Internet - Terkadang anda menunggu lama untuk buka situs yang anda kunjungi dan bikin anda bosan untuk menunggu kali ini saya akan memberikan tips yang saya dapat pada saat blogwalking ke forum-forum untuk mencari masalah tersebut dan akhirnya ketemu juga tipsnya, kali ini saya akan memberikan beberapa macam tips cara mempercepat koneksi internet, untuk mengatasi masalah koneksi internet tersebut coba anda ikuti langkah-langkah dibawah ini.


Cara Tips Mempercepat Koneksi Internet Percobaan 1

1. Klik kanan pada My Computer pilih Properties.
2. Pada window system properties, pilih tab hardware lalu pilih Device Manager.
3. Pada window device manager, double click pada ports(COM&LPT) lalu double click pada device application interface yang ada di list.
4. maka akan muncul device application interface sesuai dengan port yang di click tadi. lalu pilih tab port setting, nah sekarang anda tinggal ubah settingan yang ada di bits per second-nya menjadi 128000 dan flow controlnya diubah menjadi hardware. selesai, klik ok.
 

Cara Trik Mempercepat Koneksi Internet Percobaan 2 

1. Buka Run, ketik gpedit.msc. 
2. Setelah masuk di komputer configuration, pilih dari administrative template klik Network Lalu pilih Qos packet sheduler.
3. Kemudian klik Limit Reservable Bandwith. 
4. Setelah kamu berada dalam Limit Reservable bandwith, klik enabled, dan ubah setingannya menjadi 0.
    Klik Apply, 
5. Silahkan restart komputer kamu.


Cara Mempercepat Koneksi Internet Percobaan 3 Untuk pengguna ADSL
1.    - Buka web browser anda, kemudian ketikkan "about:config
2.    - Set “network.http.max-connections : 64“
3.    - Set “network.http.max-connections-per-server : 21“
4.    - Set “network.http.max-persistent-connections-per-server : 8“
5.    - Set “network.http.pipelining : true”
6.    - Set “network.http.pipelining.maxrequests : 100“
7.    - Set “network.http.proxy.pipelining : true”
8.    - Klik kanan, pilih New –> Integer, beri nama “nglayout.initialpaint.delay”. Beri nilai 0 (nol)

Cara Mempercepat Koneksi Internet Percobaan 4 Gunakan DNS dari OpenDNS

1. Klik Start
2. Klik Control Panel
3. Pilih Network & Internet Connection
4. Klik Network Connection
5. Klik Kanan Local Area Connection pilih Properties
6. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) kemudian Klik Properties
7. Klik Use Following DNS Server
8. Isi Preferred DNS Server dengan angka : 208.67.222.222
9. Isi Alternate DNS Server dengan angka : 208.67.220.220
10. Kemudian Klik OK